Dalam
Musyawarah Nasional Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) yang digelar di Aula
Kalawa Water Park, Jalan Tjilik Riwut km 7 Palangkaraya, Sabtu (19/9/2015)
malam, dibuka secara resmi oleh Pj. Gubernur Kalimantan Tengah dan dihadiri
oleh unsure FKPD Provinsi Kalteng dan tamu undangan lainnya sejumlah 500-an
orang. Dalam pembukaan tersebut, Presiden MADN (2010-2015) mengucapkan terima
kasih atas bantuan dan dukungan kepada seluruh komponen masyarakat Dayak selama
menjabat. Dalam kesempatan itu beliau juga berpesan agar kedepan MADN
senantiasa tanggap karena di hadapan kita hari ini sudah cukup banyak berbagai
kebijakan dan program yang khusus untuk masyarakat adat. Tantangan kita
selanjutnya adalah bagaimana kita bekerja bersama Pemerintah dan Pemerintah Daerah
untuk melaksanakan semua ini.
Beliau
pun berpesan, agar dalam mewujudkan hak konstitusional masyarakat hukum adat, MADN
bersama dengan Dewan Adat Dayak Provinsi/Kabupaten/Kota beserta segenap
elemen-elemennya harus tetap mengedepankan konsep Negara Kesatuan dan aturan
hukum yang berlaku sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 1 ayat 3 UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Konsep negara kesatuan ini tidaklah berarti kita
harus menyeragamkan segala hal. Kita tetap mengakui keragaman dan perbedaan.
Namun semuanya harus diarahkan kepada kepentingan bangsa dan negara secara
keseluruhan.
Acara
Munas kemudian dibuka secara resmi oleh Pj. Gubernur Kalteng yang ditandai
dengan pemukulan gong. Setelah melaksanakan rapat yang cukup panjang dan ulet
dengan mengedepan prinsip musyawarah dalam filosofis Betang, Rapat Pleno atas
hasil kerja Tim Nominasi berhasil menetapkan Drs. Cornelis, MH (Saat ini
sebagai Gubernur Kalimantan Barat selama dua periode ini), sebagai Presiden terpilih
secara MUSYAWARAH DAN MUFAKAT. Sesuai dengan AD/ART MADN bahwa melalui Tim
Nominasi telah menjaring dan menginventarisasi nama-nama yang akan dicalonkan
sebagai Presiden MADN. Tim Nominasi yang diketuai Daya Bakti Gara, SH
selanjutnya dalam rapat pleno membacakan Keputusan dari Tim Nominasi yang
terdiri dari 7 (orang) dari unsur pengurus MADN, DAD Se Kalimantan. Kemudian
dalam rapat pleno tersebut secara aklamasi dengan mendasarkan pada hasil
musyawarah dan mufakat serta memperhatikan pula Surat Pernyataan Sdr. Cornelis
yang siap dicalonan sebagai Presiden MADN yang dibacakan oleh Sdr. Michael
Jeno. Selanjutnya Munas IV MADN yang dihadiri pengurus Dewan Adat Daerah (DAD)
di sejumlah provinsi, selain Kalteng, Kalsel, Kaltim, dan Kalbar, DKI Jakarta,
Jabar, Jatim, Sulawesi Utara, dan Kepulauan Riau sepakat memilih CORNELIS
untuk menggantikan Agustin Teras Narang yang sudah dua periode menjabat sebagai
Presiden MADN tersebut.
Yansen
A Binti sebagai ketua Sidang kemudian mengesahkan dan mengetok palu untuk menetapkan
Cornelis sebagai Presiden MADN lima tahun berikutnya tahun 2015-2020 mendatang.
Setelah ditetapkan sebagai Presiden, Melalui Pleno Munas kemudian menetapkan
pula Presiden terpilih sebagai Ketua Tim Formatur yang ditugaskan selama
sebulan untuk membentuk kepengurusan baru di bawah pimpinannya. Menutup
Sidang pleno tersebut, pimpinan sidang menyampaikan pula optimismenya bahwa MADN di bawah kepemimpinan beliau tetap akan
berjalan dengan baik , demikian juga untuk program yang akan di jalankan,
sesuai dengan visi dan misi lembaga ini untuk mengangkat harkat dan martabat
orang dayak.
Usai
terpilih sebagai Presiden MADN, Cornelis langsung mendapat ucapan selamat dari
semua pengurus DAD dan tamu yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Pelaksanaan
kegiatan Munas MADN yang dibuka pada pagi hari oleh Pj. Gubernur Kalteng (Hadi
Prabowo), dan ditutup pada malam harinya, sekaligus pengukuhan Cornelis sebagai
Presiden MADN yang baru disambut penuh harapan dari sekitar 200 orang yang
hadir mengikuti kegiatan tersebut. Dimana dalam penutupan Munas sekaligus
Pelantikan Presiden MADN 2015 – 2020, Presiden MADN menyampaikan bahwa “Orang
Dayak merupakan pemilik sah Kalimantan bergabung dengan Indonesia pada 17 Agustus
1945. Semua kita miliki batu bara, tambang, intan, dan lain sebagainya. Semua
adalah milik kita bersama. Daerah kita sangat kaya, semuanya ada. Jadi sudah
seharusnya kita jaga semuanya. Jabatan ini bukan
pekerjaan yang mudah, saya akan lebih banyak belajar dengan Pak Teras Narang
yang telah lama berpengalaman. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua
peserta Munas yang telah memberikan kepercayaan kepada saya,” tuturnya.
Menurutnya, musyawarah nasional MADN yang
merupakan forum tertinggi organisasi, yang merupakan sebuah forum penting yang
di selenggarakan, dimana segenap unsur pimpinan dalam organisasi bermufakat
menentukan kepengurusan baru, dan membahas penyempurnaan anggaran
dasar-anggaran rumah tangga organisasi.
Dia juga mengajak semua untuk bersama-sama saling bahu membahu,
meningkatkan persatuan dan kesatuan demi terwujudnya kehidupan dan demi
kebangkitan, kejayaan, kemakmuran martabat suku Dayak yang maju, sejahtera,
mandiri dan bermanfaat dalam lingkungan yang lestari sejalan dengan falsafah
hidup “betang” dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia. (YD-Pan Munas)