Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-10 DAD
Kalteng sekaligus merayakan HUT Ke-72 Kemerdekaan RI, digelar juga Rapat
Koordinasi Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng Tahun 2017. Melalui Ketua Panitia Dr.
H. Bulkani, dijelaskan bahwa Ada 136
damang kepala adat yang hadir. Ini merupakan bukti bahwa damang memiliki
komitmen untuk mendukung pembangunan di Kalteng.
Selain
damang, juga ada pengurus DAD se-Kalteng dengan total 200 orang. Rakor
dijadwalkan berlangsung selama dua hari atau berakhir pada Minggu (27/8/2017).
Pada malam nanti, juga diagendakan menghadiri acara puncak HUT DAD di Bundaran
Besar, Palangka Raya. rakor tersebut bertujuan untuk meningkatkan fungsi
koordinasi internal dan ekternal, baik pengurus DAD maupun damang, dengan pihak
luar khususnya pemerintah daerah.Kemudian meningkatkan kapasitas pengurus DAD
dan damang se-Kalteng dalam menuju DAD yang modern, profesional, dan mandiri.
Juga untuk menyepakati langkah strategis mengenai penyelesaian masalah sosial
masyarakat di wilayah masing-masing.
Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran
secara resmi membuka Rapat Koordinasi Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng di Hotel
Dandang Tingang, Jalan Yos Sudarso, Palangka Raya, Sabtu (26/8).
Tampak hadir dalam Rakor kali ini, Ketua Umum DAD Kalteng H. Agustiar Sabran, para pengurus DAD provinsi dan kabupaten/kota, serta damang kepala adat se-Kalteng.
Pada kesempatan itu, Gubernur meminta masyarakat khususnya orang Dayak untuk bermimpi besar. Ia berharap masyarakat lokal mendapatkan keadilan agar bisa meningkatkan kesejahteraan dan masa depan yang lebih baik.
Gubernur menjelaskan, Kalteng memiliki kekayaan alam yang berlimpah, namun belum seluruh masyarakatnya menikmati hasil kekayaan alam tersebut. Untuk itu, ia berharap hasil kekayaan alam tersebut dapat dinikmati secara merata oleh seluruh masyarakat Kalteng.
Hasil kekayaan alam itu, menurut Gubernur, antara lain dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki perekonomian serta infrastuktur jalan dan pendidikan. Selain itu, Ia berharap tanah yang dimiliki masyarakat hingga daerah pedalaman harus bersertifikat. Gubernur pun sudah meminta kepada seluruh SOPD untuk mendukung pembangunan ekonomi dan infrastruktur.
Pada Sabtu (26/8) petang, masih dalam rangka HUT Ke-72 Kemerdekan RI dan juga HUT DAD Provinsi, sebanyak kurang lebih 22 peserta Pawai Obor Kemerdekaan dilepas oleh Plt. Sekda Kalteng H. Mugeni dari kawasan Tugu Soekarno, Jalan S. Parman. Melintasi Jalan Kahayan dan Jalan Tjilik Riwut, para peserta pawai obor tampil menarik dalam balutan warna-warni pakaian khas Dayak dan iringan alat musik Dayak. Meski Kota Palangka Raya sempat diguyur hujan, tidak menyurutkan semangat para peserta pawai untuk membawa obor-obor kemerdekaan hingga finish di Museum Balanga.
Tampak hadir dalam Rakor kali ini, Ketua Umum DAD Kalteng H. Agustiar Sabran, para pengurus DAD provinsi dan kabupaten/kota, serta damang kepala adat se-Kalteng.
Pada kesempatan itu, Gubernur meminta masyarakat khususnya orang Dayak untuk bermimpi besar. Ia berharap masyarakat lokal mendapatkan keadilan agar bisa meningkatkan kesejahteraan dan masa depan yang lebih baik.
Gubernur menjelaskan, Kalteng memiliki kekayaan alam yang berlimpah, namun belum seluruh masyarakatnya menikmati hasil kekayaan alam tersebut. Untuk itu, ia berharap hasil kekayaan alam tersebut dapat dinikmati secara merata oleh seluruh masyarakat Kalteng.
Hasil kekayaan alam itu, menurut Gubernur, antara lain dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki perekonomian serta infrastuktur jalan dan pendidikan. Selain itu, Ia berharap tanah yang dimiliki masyarakat hingga daerah pedalaman harus bersertifikat. Gubernur pun sudah meminta kepada seluruh SOPD untuk mendukung pembangunan ekonomi dan infrastruktur.
Pada Sabtu (26/8) petang, masih dalam rangka HUT Ke-72 Kemerdekan RI dan juga HUT DAD Provinsi, sebanyak kurang lebih 22 peserta Pawai Obor Kemerdekaan dilepas oleh Plt. Sekda Kalteng H. Mugeni dari kawasan Tugu Soekarno, Jalan S. Parman. Melintasi Jalan Kahayan dan Jalan Tjilik Riwut, para peserta pawai obor tampil menarik dalam balutan warna-warni pakaian khas Dayak dan iringan alat musik Dayak. Meski Kota Palangka Raya sempat diguyur hujan, tidak menyurutkan semangat para peserta pawai untuk membawa obor-obor kemerdekaan hingga finish di Museum Balanga.
Foto kegiatan :